Setiap orang yang menikah pasti
mendambakan kehidupan pernikahan yang bahagia. Akan tetapi sejumlah
penelitian mengungkapkan bahwa kehidupan pernikahan yang bahagia tidak
cukup hanya mengandalkan cinta. Anda bisa mendapatkan pernikahan yang
bahagia bila mengupayakan beberapa syarat berikut:
1. Menikah dengan pasangan yang punya pengeluaran sama
Uang
merupakan salah satu masalah paling krusial dalam hidup berpasangan.
Permasalahan akan semakin besar ketika Anda dan pasangan punya pandangan
yang berbeda tentang pengeluaran. Ketika orang yang boros menikah
dengan orang yang sangat berhati-hati mengeluarkan uang, akan sering
terjadi perbedaan pendapat dan mengorbankan pernikahan mereka.
Tim
peneliti yang dipimpin oleh Scott Rick dari University of Michigan's
Ross School of Business, melakukan survei terhadap 1000 orang dewasa
yang sudah menikah dan yang belum menikah. Hasil penelitian menunjukkan,
ternyata masih banyak orang yang memilih pasangan dengan pandangan
tentang uang yang berlawanan dengan mereka. Meski pasangan yang sifatnya
berlawanan dianggap lebih romantis, namun dalam hal keuangan pasangan
seperti ini akan sering mengalami konflik, dan kurang mengalami kepuasan
dalam pernikahan dalam jangka panjang daripada mereka yang pasangannya
juga suka belanja.
"Meskipun pasangan yang sama-sama boros akan
memiliki utang yang lebih besar dibandingkan dengan yang hemat, namun
tingkat perdebatan tentang uang akan bisa diminimalisasi," ungkap Rick.
2. Sering bercinta
Setiap
orang memiliki sifat negatif, termasuk pasangan Anda. Akan tetapi,
sebagai pasangan yang baik sudah sepantasnya Anda memahami dan mengerti
akan sifat buruknya untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia.
Sebuah
penelitian yang dilakukan Michelle Russell dan James McNulty dari
University of Tennessee mengungkapkan, ada satu cara untuk meredam sifat
buruk pasangan, yaitu dengan bercinta. Seks bisa menjadi jawaban untuk
membuat pasangan menjadi lebih bahagia. Setelah beberapa tahun menikah,
biasanya kehidupan seks akan semakin berkurang dibandingkan dengan pada
masa awal pernikahan. Padahal pasangan yang sering bercinta lebih puas
dan bahagia dalam pernikahannya daripada yang jarang berhubungan seks.
Sebuah survei yang dimuat dalam British Journal of Urology International
mengungkapkan sebuah fakta bahwa pria yang berusia 50 tahun ternyata
lebih puas dalam kehidupan seks mereka dibandingkan pria berusia 30-40
tahun. Pria usia 50 tahun ternyata memiliki tingkat kepuasan yang sama
dengan pasangan yang berusia 20-29 tahun. Frekuensi dan kepuasan
bercinta dinilai mampu melanggengkan pernikahan Anda.
3. Sering ungkapkan "terima kasih" dan "kita"
Pada
tahun 2007 lalu, para peneliti dari Arizona State University mengadakan
sebuah survei terhadap suami-istri tentang rasa penghargaan satu sama
lain sebagai partner. Ternyata, cukup banyak pasangan yang
sering mengucapkan atau melakukan perbuatan yang melambangkan rasa
syukur dan terima kasih satu sama lain. Di luar itu, masih banyak orang
yang agak sulit menghargai orang lain. Dalam hidup berpasangan, saling
menghargai dan menyampaikan terima kasih terbukti membuat pasangan hidup
rukun dan mengurangi tingkat kebencian terhadap pasangan. Pasangan yang
saling menghargai juga merasa lebih puas dengan hubungan mereka
dibandingkan mereka yang jarang mengucapkan terima kasih dan kurang
menghargai pasangannya.
Selain ucapan "terima kasih", kebiasaan
yang juga membuat pasangan merasa lebih bahagia adalah selalu
mengucapkan "kita". Studi yang dimuat dalam Journal Psychology and Aging
mengungkapkan, pasangan yang membahasakan diri dengan "kita" dan "kami"
ternyata menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang lebih. Kata
tersebut juga dinilai mampu menurunkan tingkat stres fisiologis dan
perilaku negatif (marah) yang mungkin terjadi saat berbeda pendapat.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa kata-kata egois seperti "aku",
"kamu" dan "saya" selama berdebat justru akan membuat emosi semakin
tinggi. Penggunaan kata ini juga berkaitan dengan ketidakpuasan dalam
pernikahan.
4. Tidak mudah menyerah untuk bahagia
Terkadang
kita merasa pasangan kita memiliki banyak sifat negatif. Namun, menurut
penelitian yang dilakukan University of Tennessee, pernikahan justru
bisa langgeng karena adanya beberapa perilaku negatif pasangan.
"Salah
satu cara untuk berkembang dan meningkatkan kualitas pernikahan adalah
dengan mengalami dan menghadapi masalah. Proses saling menyalahkan satu
sama lain dan menyarankan pasangan untuk berubah ke arah yang lebih
positif bisa membuat pernikahan jadi lebih baik," tukas psikolog James
McNulty.
Pada dasarnya, pasangan bisa menjadi lebih bahagia ketika
mereka bisa memahami dan mengerti keinginan pasangannya satu sama lain.
McNulty menambahkan bahwa proses menyalahkan pasangan (dengan cara dan
alasan yang tepat) ternyata dapat memotivasi pasangan untuk berubah ke
arah yang lebih baik, dan memberi kenyamanan pada kedua belah pihak.
Jangan mudah menyerah untuk mengubah sifat dan perilaku negatif pasangan
agar berubah ke arah yang lebih baik.
5. Kerja keras
Cinta
dan kebahagiaan dalam pernikahan bisa bertahan selamanya jika Anda
mampu melewati berbagai ujian hidup. Dalam studi yang dipublikasikan
dalam Journal Review of General Psychology, para peneliti dari
University of California melakukan survei terhadap lebih dari 6000 orang
yang baru menikah dan yang sudah menikah selama 20 tahun lebih.
Dari
penelitian ini terlihat, banyak pasangan yang masih saling mencintai
sekalipun sudah hidup bersama selama puluhan tahun. Mereka menemukan
bahwa kunci untuk menjaga romantisme dalam pernikahan adalah kerja
keras. "Pasangan yang sudah hidup bersama selama puluhan tahun ini
ternyata bekerja keras untuk bisa mempertahankan hubungan mereka. Mereka
sangat peduli tentang hubungan mereka, menyelesaikan konflik dengan
baik, dan memiliki komunikasi yang lancar," ungkap Bianca Acevedo, salah
satu peneliti dari University of California, Santa Barbara.
Selain
itu, penelitian juga membuktikan bahwa pengalaman baru yang dilakukan
bersama juga bisa merangsang produksi zat dopamin dan norepinefrin dalam
otak yang berfungsi meningkatkan rasa bahagia dalam hidup pernikahan.
Pengalaman dan petualangan baru ini dapat menciptakan suasana baru yang
menyenangkan bagi kedua pasangan.
Read more...